TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan timpalannya dari Prancis Emmanuel Macron dilaporkan berselisih mengenai kebijakan subsidi baru Amerika yang telah membuat Eropa gusar.
Baca juga: Macron: Amerika Kembali Menjadi Pemimpin yang Kooperatif Lewat Biden
Amerika Serikat dan Prancis dimaksudkan akan merayakan 200 tahun hubungan bilateral, dengan kunjungan Macron ke Washington pada Kamis, 1 Desember 2022.
Biden menjadi tuan rumah Macron pada kunjungan kenegaraan pertama sejak pemimpin AS itu menjabat pada awal 2021. Biden dan istrinya Jill menggelar arak-arakan dengan upacara kedatangan penuh warna. Sekitar 200 lobster hidup diterbangkan dari Maine untuk makan malam kenegaraan.
Kedua pemimpin akan mengadakan pembicaraan, kemudian melakukan konferensi pers bersama pada pukul 11:45 waktu setempat. Macron dan istrinya, Brigitte, tiba di Washington pada Selasa, 29 November 2022, untuk kunjungan kenegaraan keduanya ke Amerika Serikat sejak menjabat pada 2017.
Biden dan Macron telah mengadakan banyak pertemuan di forum internasional, tetapi kunjungan ini secara khusus bisa membuat keduanya punya waktu lebih. Kedua pemimpin itu makan malam bersama pada Rabu, 30 November 2022, di sebuah restoran Italia bernama Fiola Mare di kawasan bersejarah Georgetown.
Macron diperkirakan akan mengungkapkan kekhawatiran Prancis dan Eropa tentang subsidi dalam Undang-Undang Pengurangan Inflasi (IRA) yang diajukan Biden.
Kebijakan dengan total sebesar US$430 miliar itu menawarkan subsidi besar-besaran untuk produk buatan AS dan ditujukan untuk mengatasi krisis iklim.
Para pemimpin Eropa mengatakan paket legislatif yang ditandatangani oleh Biden pada Agustus itu tidak adil bagi perusahaan non-Amerika dan akan menjadi pukulan serius bagi ekonomi mereka. Musababnya, Eropa menghadapi dampak dari invasi Rusia ke Ukraina sejak Februari 2022.
Sumber kepada Reuters mengatakan, dalam pertemuan kemarin dengan anggota parlemen AS di Perpustakaan Kongres, Macron mengatakan tindakan itu "sangat agresif" terhadap perusahaan-perusahaan Eropa.
Macron mengatakan kepada komunitas Prancis di Washington bahwa biaya perang di Ukraina jauh lebih tinggi di Eropa daripada di Amerika Serikat. Eropa berisiko tertinggal jika subsidi menyedot investasi baru. "Ini bisa memecah Barat," kata Macron.